Slawi - Perawat akan bangkit dalam karya-karya tulisannya yang akan merubah semangat, energi, citra dan iklim organisasi ini menjadi terus lebih baik.
Demikian disampaikan Johan, Ketua Panitia Workshop Menulis untuk perawat saat sambutan di acara tersebut (18/3). Sejumlah 36 perawat dari Kab. Tegal, Brebes dan Kota Tegal yang bertugas di Puskesmas, Rumah Sakit dan institusi pendidikan mengikuti workshop menulis dengan narasumber yang sangat berkompeten di bidangnya.
Abduh, mantan pimred harian Radar menjelaskan bentuk-bentuk tulisan dan kekuatan headline berita yang membuat orang tertarik untuk membacanya. "Perawat harus tahu kaidah jurnalistik" terangnya dalam materi yang disampaikannya.
dr.Bimo, dokter sekaligus mantan wartawan harian Suara Merdeka menjelaskan seni mengambil gambar yang bernilai secara jurnalistik. "foto saja itu sudah berbicara banyak, lebih dari 1000 kata" paparnya saat memberikan materi foto jurnalistik.
Nety, ketua LP2M (Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat) STiKes Bhamada Slawi menambahkan "banyak cara mempublikasikan karya ilmiah kita agar bisa diterima oleh masyarakat dengan baik dan jelas".
Acara workshop menulis tersebut diisi dengan praktek aplikasi Whatsapp menggunakan PC dan praktik menulis langsung. Harapan dari acara ini adalah akan menjadi bekal kemampuan menulis untuk perawat yang bisa diaplikasikan dalam penelitian sederhana, menulis artikel populer, membuat sistem komunikasi yang baik untuk jalannya organisasi PPNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar